Membaca berita tentang pengadaan mobil dinas untuk Ketua DPRD Prop Riau benar-benar membuatku geleng-geleng kepala.
Berita pertama menceritakan bahwa Ketua DPRD yang baru akan mendapatkan sebuah mobil mewah seharga 1,8 M. Melebihi anggaran pengembangan SDM yang 1,2 M. Dan walaupun kemudian di berita kedua diralat bahwa harga mobilnya cuma Rp. 1,6 M, teteeep kan lebih besar tuh dari anggaran pengembangan SDM-nya. Tambah lagi bayangan biaya pemeliharaan yang tentunya tidak sedikit. Kira-kira itu dana dari mana? tentunya dari negara yang notebene juga uang seluruh rakyat yang dikumpul-kumpul lewat yang namanya pajak, retribusi, iuran, dst..dst.. Wedewwww.... gemes banget jadinya.
Vitri setuju banget tuh dengan pendapatnya pengamat politik dari Universitas Riau, Andi Yusran, yang mengatakan bahwa seharusnya bisa ada penghematan besar-besaran. Selain itu juga perlu adanya ketentuan yang jelas mengenai status mobil dinas yang dikuasakan pada pada Anggota Dewan yang Terhormat tersebut.
Diluar alasan bahwa mobil dinas ini diperlukan untuk mengganti mobil dinas sebelumnya yang sudah berusia 10 tahun, pertanyaan besarnya adalah apakah harus yang seharga itu? Terus terang deh, dengan mobil seperti itu yang bukan mobil segala medan yang ga takut kegores, apa bisa dibawa ke medan tempur mengunjungi para konstituen di daerah? (jangan-jangan ntar sopirnya jadi galak pisan kalo ada yg ga sengaja nyenggol tuh mobil karena bakal disuruh ganti rugi ama yang dikasih mobil. ribettttt). Lha terus kalo mau kunjungan ke daerah masih nambah biaya untuk sewa kendaraan segala medan, wedewwwww...
Gemesss... gregetan... rasanya harus berbuat sesuatu nih.. Ada yang bisa ngasih saran???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar