Senin, 29 Desember 2008

Liburan Desember 2008

Libur diantara jadwal ujian akhir semester emang rada-rada mengkhawatirkan. Karena walau liburan, tetep aja masih dibayang-bayangi ujian yang akan dihadapi.
Tapiiiiiii........
Untuk seminggu, kuliah dan ujian minggir dulu. Itung-itung ngisi baterai deh.
Berikut ini beberapa foto selama menikmati pengisian energi mood. hehehehe...

di samping ini gambar bandung dari lantai atas pasar baru.. awal dari "holiday feeling"..














di sebelah ini foto dari persimpangan (ga tau namanya, hehehe). diambil karena penasaran ama gedung tinggi itu
belum sempat juga nanya-nanya itu gedung apa (payah banget ya..)


Setelah siang sampe sorenya main ke pasar baru, buru-buru deh nyelesaikan take home test polstruk. bener-bener deh. rencana berangkat ke Jogja hari sabtu jadi maju ke hari Jumat. Alamat deh.. hasil ngerjain tes-nya ga maksimal
(maaf ya Pak Petrus...)







Setelah sekitar 8 jam di atas kereta api, sampe deh di Jogja.. Sholat subuh di stasiun, langsung berjalan keluar ... Udah jam 5 tapi koq masih gelap ya..





Begitu keluar dai stasiun, para tukang ojek dan betjak (hehehe) langsung deh nawarin jasanya. Tapi karena udah janji mau dijemput ama temen yang juga lagi kuliah di Jogja, tawaran terpaksa ditolak deh.

Trus... sampainya di kostnya Kak Dewi, langsung deh mandi dan menunggu manis dibeliin bubur ayam (laper sihhh)...
Jam setengah sembilan, kita mulai deh petualangan hari ini (gayanya....)
Tapi sebelumnya....
foto-foto lagi. hihihihi




Setelah sempat keliling bentar, akhirnya kita mutusin mau ke Candi Prambanan aja. Sekalian liat kondisinya setelah gempa di Jogja. Mana tau aja pindah tempat, hehehe...
Berangkat naik trans-jogja. konsepnya mirip (atau sama ya) dengan trans-jakarta. hanya saja ukuran halte dan busnya mini, hehehe... Ngomong-ngomong soal ini, ternyata merupakan proyek pusat ya. Banyak daerah yang dapet program serupa, seperti Bandung, Semarang dan Pekanbaru (jadi pengen pulang. hiks)


Dari halte bis, jalan kaki bentar. Sebenarnya bisa naik becak sih. Kalo ga salah bayar 4000 atau 7000 ya (informan yang payah). Tapi yang jelas, kita milih jalan. Lha namanya juga jalan-jalan, kan?

jalan masuk untuk pengunjung yang ga pake kendaraan kecil banget yah...
pintu yg lebih besar dan lebih dekat hanya diperuntukkan bagi pekerja dan pedagang dalam kawasan wisata candi prambanan.
















s










Setelah Prambanan, makan siang dulu. Kebetulan sambil ketemuan sama adikku yg lagi di jogja juga. Mujur karena ada paman (oom) yang lagi mengunjungi si adik. Jadilah dia dibajak buat nganterin makan siang dan juga liat-liat kaliadem, tempat aliran lahar Gunung Merapi.
Hujan... tapi tak menyurutkan langkah untuk lihat bukti kekuatan alam di tanah jawa.



ini batu muntahan Gunung Merapi. Masih rapuh..

Perjalanan jogja selanjutnya dihabiskan dengan sodara-sodara yang lagi berkunjung ke jogja juga (foto ga disertakan).
Tapi boleh juga deh menampilkan jajan pasar yang dinikmati untuk sarapan di Malioboro


selesai berkunjung ke jogja (walau ga jadi berwisata budaya seperti yang diharapkan sebelumnya), bergerak deh ke Jakarta. Naik kereta lagiii.....
Lagi-lagi setelah sekitar 8 jam perjalanan, sampe deh di Gambir..
Jam menunjukkan pukul 5 lebih. Sekitar jam setengah enam, keluar dari stasiun dan langsung ke Monas.. Bego aja rasanya udah sampe deket banget ga mampir walau sebentar.







Liburan selesai deh.. karena abis ini cuma istirahat di tempat sodara dan ketemuan dengan temen chat yang kebetulan lagi main juga di Jakarta..
Hari ini udah di Bandung lagi....
Ayooo Semangat!!!!!!

Senin, 20 Oktober 2008

Mengerjakan Tugas Kelompok




Perkuliahan sudah berjalan normal setelah libur lebaran.
Normal disini artinya, kita-kita yang ngakunya masih haus ilmu ini sudah disibukkan dengan jadwal perkuliahan, baca-membaca literatur dan mengerjakan tugas.

Hari ini adalah salah satu contoh paket lengkap.

Dimulai dari perkuliahan di jam 9 yang diisi dengan presentasi oleh ibu-ibu peserta program S3 tentang ranah perencanaan yang ditulis oleh Friedmann untuk kemudian dibahas oleh kelas.

Jam 11 sampai jam 1 siang otot leher mulai pegel karena konsentrasi mengerjakan ujian tengah semester mata kuliah perencanaan wilayah dan kota. sebenarnya sih pertanyaannya ga susah. tapi koq ya tetep aja ingatan untuk menyempurnakan jawaban masih rada mampet (mungkin ketutupan game yang dimainkan dihari minggu pagi ya)

Nah setelah selesai ikut ujian, kita rehat bentar buat makan siang.
Setelah itu lanjutin lagi dengan diskusi dengan beberapa temen buat ngerjain tugas kelompok mata kuliah ekonomi wilayah kota lanjut.

Ternyata tidak hanya kelompokku saja yang ngumpul buat diskusi. Ada beberapa kelompok yang juga sudah pasang posisi di kelas untuk membicaran tugas tersebut.
Tanpa terlalu mencampuri proses diskusi temen-temen lain, kelompokku pun berdiskusi untuk memahami soal (karena literatur dan soal dalam bahasa inggris, takutnya pemahaman bisa beda nih) dan tentunya bagaimana jawaban untuk masing-masing soal.

Kemudian disela-sela diskusi dan mencatat hasil diskusi, aku sempat mendengarkan diskusi kelompok lain. Eh.. ternyata walau soal yang diberikan itu bener-bener serupa untuk semua kelompok, diskusi yang berjalan bisa berjalan berbeda untuk tiap kelompok. Asumsi yang digunakan pun tak persis sama, padahal kan pedoman jawabannya juga buku ya sama. Ternyata bener juga ya.. kepala boleh sama hitam, tapi isinya siapa yang tau.

Ini ada beberapa foto yang diambil di kelas pada waktu diskusi beberapa kelompok terjadi. sebenarnya sih ga maksud untuk postingan blog. Tapi toh ga ada yang protes waktu difoto, hehehe...

Selasa, 07 Oktober 2008

Libur Lebaran 2008

Liburan lebaran sudah hampir usai.
Tak terasa sudah 10 hari lamanya tidak melakukan kegiatan kuliah.
Liburan lebaran kali ini tak kuhabiskan di Pekanbaru.
Karena alasan tugas kuliah yang lumayan numpuk, aku memilih berlebaran di Depok, tempat adik ibuku tinggal. Yah.. walaupun tidak berkumpul dengan mama, papa dan seluruh keluarga Pekanbaru, setidaknya toh aku tetap berada di lingkungan keluarga.
Berangkat ke Depok 3 hari menjelang lebaran.
Selain pakaian ganti, tak lupa aku membawa laptop dan bahan bacaan untuk nyicil tugas.

Tapi...
Ternyata sampai akhirnya aku meninggalkan jakarta, tugas-tugas tetap ayem di dalam tas. Gawat banget. Gagal sudah rencana baik untuk liburan nyambi belajar.
Yang ada sih malah program penggemukan badan.
Walaupun lebaran kali ini ga bisa ngerasakan opor ayam tradisi keluarga pekanbaru, toh ketupat plus aksesoris pendukungnya juga ga kalah sedap. alhasil berat badan jadi balik ke kondisi semula (sebelum puasa).

Karena kaki rasanya berat banget melangkah, alhasil sebagian besar liburan banyak dihabiskan di rumah. Sekalinya keluar buat jalan-jalan dengan para sepupu, eh malah sampe sukabumi dan harus nginep di Cianjur karena kecapean. Sayang lagi-lagi karena alasan ga jelas, foto-foto yang dihasilkan ya ga mutu banget. Tapi ya lumayanlah daripada ga gaya, hehehe...



Minggu, 21 September 2008

Bingung.. Tapi Senang

Untuk informasi saja, saat ini saya sudah di Bandung. Kota yang sering diidentikkan dengan kembang (lha kan sering disebut sebagai Kota Kembang). Memang sih saat saya berkeliling, ada banyak bunga di jalur hijau yang disediakan oleh pemerintah kota.

Hanya saja nih, kota Bandung koq ya masih kotor saja ya? Apa mungkin karena di sini ada begitu banyak pohon bertajuk lebar dengan daun yang cukup banyak dan ditambah oleh angin yang kadang kencang sehingga membuat pekerjaan para pejuang kebersihan kota seolah sia-sia. Tapi tetap semangat deh buat para pejuang

Sudah 1 bulan lebih di Bandung, aktivitas masih terpusat di kampus saja. Memang sih bukan kesalahan kampus karena seharusnya saya toh bisa menyempatkan berkeliling kota atau bahkan keluar kota. Tapi entah kenapa kaki ini masih malas bergerak. Mungkin setelah lebaran nanti semangat jalan-jalannya sudah balik lagi.

Sebulan lebih bergumul dengan kehidupan kuliah ternyata sangat menarik. Satu sisi sih koq ya saya menjadi banyak sekali bingung. Teori yang dulu pernah dipelajari sewaktu di S1 serasa baru kembali. Mungkin karena telah begitu lama ditinggalkan atau mungkin juga karena cara pengajaran yang berbeda atau mungkin juga karena teman-teman diskusi juga berbeda dengan lingkungan saat S1 dulu. Namun apapun itu tetap saja saya masih merasa senang menjalaninya. Yaah... tapi tetap saja sih rasa bosan kadang datang mengganggu, terlebih setelah membaca begitu banyak buku (apalagi jika buku itu dalam bahasa inggris) dan kemudian tidak ada teman yang bisa diajak berdebat. Dan gawatnya lagi ternyata saya masih saja seperti dulu yang tidak mudah bergaul. Akibatnya, perbendaharaan teman juga masih sangat terbatas deh.

Berhadapan dengan semua itu ada kalanya ingin pulang saja dan kembali pada kehidupan sebelum kuliah. Tapi begitu kembali dari rasa bosan, semangat ya timbul lagi. Berkali-kali meyakinkan diri untuk terus maju dan belajar lebih rajin (baik dalam hal perkuliahan maupun pertemanan).

Mungkin pada posting berikutnya akan saya sampaikan hasil obrolan yang diperoleh selama di Bandung.

Rabu, 30 Juli 2008

Telpon Dini Hari

Kebijakan para operator telpon selular yang menggratiskan percakapan dari jam 00 sampai dengan jam 06 terkadang bisa menyenangkan, terkadang bisa menyebalkan.

Kemudahan (alias murah maksudnya) dipergunakan sebaik-baiknya bagi pihak-pihak yang mencoba ngirit (termasuk saya) untuk menghubungi rekan atau teman. Tapi karena waktunya yang tidak lazim karena pada jam segitu biasanya sudah pada tewas untuk dunia, yang ada sih malah memunculkan kebiasaan iseng dan insomnia.

Gawatnya, jika keterusan, kemudian insomnia iseng jadi menahun. Aduuuhhh....

Untuk beberapa saat sih menyenangkan jika memang kebetulan kita sedang tidak bisa tidur, lalu mencoba menghubungi teman yang biasanya juga mengalami masalah yang sama. Alhasil, terjadilah percakapan dini hari yang terkadang bisa berlangsung cukup lama (paling tidak sampai si operator memutuskan hubungan). Bahkan jika percakapan berlangsung seru, nomor tujuan kembali di re-dial untuk melanjutkan obrolan.

Masalahnya, tidak setiap saat kita berada pada posisi tidak bisa tidur. Kadang kala kita baru saja mulai istirahat dan baru saja memulai mimpi indah , eh.. telpon tiba-tiba berdering. Begitu pula sebaliknya. Kadang kita jadi tidak tahu waktu dan menganggap rekan di ujung sana juga sedang terjaga seperti kalong. Alhasil, kita jadi pengganggu istirahat orang.

Tapi sebenarnya pemecahan masalahnya simpel aja koq. Kalo ga mau diganggu, sebelum tidur jangan lupa matikan telpon selularmu. 

Kamis, 24 Juli 2008

Asal usul nama

Kemarin malam penulis bertemu dengan seorang teman jauh yang sedang berkunjung ke Kota Pekanbaru, kota tempat penulis tinggal dan bekerja.

Sebelumnya kami hanya berhubungan lewat dunia maya dan berbincang berbagai hal yang terasa menggelitik untuk diulik-ulik. Dalam hati sempat juga bertanya-tanya apakah ngobrol dengannya akan terasa sama mengasyikkan dengan ketika ngobrol di dunia maya.

Singkat cerita kami bertemu dan saling menyapa, untuk kemudian melanjutkan perbincangan di coffe shop tempat teman ini menginap. Pembicaraan awal dimulai dengan pemesanan minuman dan makanan ringan sebagai teman ngobrol. 

Si teman memilih minuman jus pinang muda sedangkan saya lebih memilih jahe hangat. Jus pinang muda merupakan salah satu minuman khas di Pekanbaru tapi terus terang saya sendiri belum pernah mencobanya. Saya tidak terlalu berminat dengan minuman yang dicampur dengan telur dan kebetulan jus pinang muda yang ditawarkan adalah percampuran buah pinang muda dan telur bebek. Setelah mencobanya, si teman mengatakan bahwa minumannya mirip kacang hijau yang dibuat sangat kental. Hmm....

Kemudian perbincangan mengalir ke berbagai hal, tapi yang sangat menarik adalah kegemaran si teman untuk bertanya dan menyimpang pengetahuan mengenai asal mula suatu nama atau istilah. Sebagai contoh, teman ini menceritakan bagaimana sebuah jalan di Jakarta Utara dapat bernama pecah kulit karena pada masa penjajahan belanda dulu, terjadi peristiwa pelaksanaan hukuman dimana si terhukum diseret dengan kuda hingga kulitnya pecah-pecah. Ada juga bagaimana sebuah tempat di Sumatera Barat yang bernama pos pengumben karena dulu di tempat itu adalah tempat berkumpulnya orang-orang untuk beristirahat dan memberi minum kudanya. 

Selain nama tempat, nama makanan pun ternyata punya kisahnya masing-masing. Seperti kue delapan jam disebut demikian karena memang dimasak selama delapan jam. Kue bangkit disebut demikian karena kue ini bentuknya mengembang (bangkit) seperti bunga melati.  

Ternyata walaupun terkesan remeh, banyak sekali nama dan istilah yang kita ketahui tapi belum benar-benar kita kenal. Padahal sebuah nama biasanya muncul karena ada suatu sejarah di belakangnya.

Perbincangan berlanjut dan ternyata pengetahuan akan arti atau cerita di balakang sebuah nama atau istilah sebenarnya dapat merupakan awal mula kita mengenal suatu peradaban. Indonesia yang terdiri dari begitu banyak suku, daerah, dan budaya tentunya memiliki begitu banyak cerita-cerita menarik untuk setiap nama dan istilah yang tersebut hampir setiap menitnya. 

Sangat disayangkan jika kita tidak lagi merasa bahwa mengetahui dengan mengenal istilah-istilah itu lebih dalam adalah hal yang tidak penting karena itu dapat menjadikan kita lebih mengenal diri sendiri sebagai bagian dari sebuah bangsa.

Ide untuk membukukan asal-usul nama dan istilah ini mungkin bukan ide baru tapi juga bukan ide usang. Secara pribadi penulis sangat tertarik untuk ikut mengumpulkan cerita-cerita di belakang sebuah nama atau istilah yang ada di sekitar penulis. Hal ini, menurut si teman, telah dilakukannya, dan merasa bahwa hal ini sangat-sangat menyenangkan dan juga pasti akan menguntungkan. Seperti ada yang berkata bahwa orang yang memiliki pengetahuan akan lebih berkuasa daripada orang yang banyak uang.

Selasa, 22 Juli 2008

Aktivitas dan Gosip Pagi

Jam dinding menunjukkan pukul 10 lewat 45 menit.

Itu tandanya sudah lebih 2,5 jam saya dan teman-teman duduk di ruangan.

Dan dalam waktu dua jam tersebut ternyata cukup produktif. Maksud produktif di sini adalah kegiatan yang berlangsung cukup beraneka ragam.

Masing-masing orang menghadapi tugasnya masing-masing, sambil tentunya ngobrol tentang apa saja yang terlintas. Mulai dari lagunya de Masiff yang terdengar dari televisi, kejadian menjengkelkan yang dialami teman yang minggu lalu mengikuti pelatihan jaringan komputer, sampai dengan Inul yang pingsan karena konsernya di Johor dibatalkan.

Lucu juga sebenarnya jika diperhatikan. Sementara tangan dan mata berkonsentrasi di depan layar komputer, ternyata sempat juga memberikan komentar pada perbincangan teman-teman di sekitar.

Walau tidak selalu sama, tapi kejadian seperti ini nyaris terjadi setiap hari dengan pokok pembicaraan yang berbeda-beda tentunya.

Hal ini pula yang membuat saya tergelitik untuk menuliskannya dalam bentuk blog. 

Tujuannya sih sederhana. Agar menjadi pertanda kejadian harian, baik di kantor atau di tempat lain, bawa ngobrol itu selalu dapat dilakukan disela-sela kesibukan dan keseriusan. Tentu saja asal jangan kemudian kebanyakan ngobrolnya daripada bekerja.