Jumat, 13 November 2009

Opera Sabun Peradilan dan Pemberantasan Korupsi

Lagi-lagi...

Posting tengah malem karena sel-sel otak terlalu aktif.. (nape ye? hehehe..)

Kali ini yang terpikir adalah pemberitaan media massa yang dipenuhi oleh kisah-kisah sedih, dramatis, menegangkan, menjengkelkan dan menggemaskan, yang melibatkan unsur-unsur institusi penting di negara ini.  Sebut saja Polri, KPK, Kejaksaan, DPR, dan masih ada beberapa gabungan tokoh lainnya..

Tak perlulah kisah itu diceritakan di sini karena toh cukup klik-klik berapa kali sudah berbagai informasi tersaji lengkap (dan berulang-ulang)

Yang menjadi pokok pikiran adalah bagaimana posisi kita di kondisi negeri yang sepertinya sudah kehilangan banyak nilai-nilai luhur (coba tanya, sebenarnya kita benar-benar punya nilai luhur ga sih? Wakssss!!!!! jangan harap aku akan menjawab. ffffhh..)

Yah.. diluar perdebatan baru mengenai nilai-nilai luhur yang sebenarnya dimiliki oleh bangsa ribuan pulau dan jutaan rasa (anggap aja tiap orang punya 1 rasa. kan jadi jutaan tuh kalo dikumpulkan), masing-masing kita memiliki pilihannya sendiri-sendiri. Apakah murni akan terus jadi penonton, atau akan ikut serta dalam percaturan panggung sandiwara kehidupan di bumi Indonesia tercinta ini. 

Hmm... tapi sebenarnya apa mungkin ada yang benar-benar bisa hanya jadi penonton? penonton pun harus tetap hidup. dan untuk hidup di bumi ini pasti bersinggungan dengan orang lainnya yang juga mau hidup di bumi yang sama. Nah.. mau tak mau tiap orang harus memilih perannya. (Duuh.. ribet.. Ingat saja deh lagunya God Bless, hehehe...)

Mengulang kata mutiara usang yang semua hal itu haruslah bermula dari diri sendiri, dari sekarang dan dari yang kecil (ga inget urutannya, tp seperti itulah kira-kira). Walau kita gemes dan gregetan melihat opera sabun yang tengah terjadi, paling tidak lakukanlah kehidupan pribadimu dengan sungguh-sungguh. Jika dirimu petani, bertanilah dengan sungguh-sungguh. Jika dirimu peneliti, menelitilah dengan sungguh-sungguh. Jika dirimu pengajar, mengajarlah dengan sungguh-sunguh. Jika dirimu pelajar, belajarlah dengan sungguh-sungguh. (Uh.. saat ini aku termasuk yang terakhir deh)

Jadi... selamat berperan. walau ga jelas sutradara dan penulis naskahnya, yang jelas butuh banyak kemampuan berimprovisasi dan beradaptasi dengan pemeran-pemeran lain.

Untuk opera sabun yang sedang berlangsung, mudah-mudahan apapun endingnya nanti, akan dapat memberikan pelajaran dan hikmah bagi semua pihak (termasuk kita-kita ini yang jadi penonton)