Wah... bener-bener ga terencana nih
Tertidur setelah membaca waktu sore-sore kemudian bangun ketika bapak-bapak yang sedang ronda memukul tiang listrik, mengabarkan jam 1 pagi.
Bangun dengan kondisi disorientasi dan badan pegel (tidurnya ga pake persiapan sih)
Ga tau mau ngapain, iseng buka tagged.com chat room
Dan seperti biasa, ada saja yang masih online dan ngobrol ga jelas arah dan tujuannya...
Beberapa kali ikut nambahin komentar yang juga ga jelas, akhirnya aku juga mengundurkan diri.
Lha memang diriku lagi belum benar-benar "ngeh" mau ngapain.
Sekilas pandang ngeliat brosur Dep.PU tentang sanitasi masyarakat dan rusunawa..
Wadooh.... pagi-pagi ngurusin permukiman, hahahaha....
Trus telinga nangkep kata-kata penyiar radio yang mengiklankan acara dialog tentang manouver politik partai Golkar dan JK menjelang pemilu bulan depan. Bener-bener kehidupan yang tidak begitu kumengerti (atau malas untuk mengerti. Bagi generasi muda: jangan ditiru sifat apatis ini ya)
Apa lagi ya? mau ngobrol, temen-temen tentunya sudah pada tidur nyenyak di pembaringan masing-masing. Mau baca laporan faknal kota Garut.... belum bisa fokus.
Bangun dini hari.....
Tak selamanya bisa bermanfaat...
Apalagi karena tak direncanakan...
Sabtu, 14 Maret 2009
Kamis, 12 Maret 2009
jalan-jalan penghilang suntuk
Sudah lama juga ya ga posting..
Jadi kangen juga, hehehe...
Walau banyak cerita, mungkin baiknya tetap aja harus dipilah-pilah.
Kali ini tentang jalan-jalan tiap kali ada kesempatan.
Kuliah di semester dua bukannya ringan dan bahkan mungkin malah lebih berat karena sudah ada mata kuliah studio yang mengharuskan kita berpraktek ria dalam perencanaan suatu kawasan yang menjadi objek studi. Selain itu masih ada beberapa mata kuliah yang tetap diikuti dengan tingkat kesulitannya masing-masing. Studio yang terkadang menjadi momok tersendiri di kalangan mahasiswa planologi membuat "suntuk mode on" jadi lebih sering terjadi. Yang ga bisa mikir atau sekedar kesal dengan kondisi yang kurang kondusif ketika berdiskusi cukup membuat aku butuh pelarian.
Untung sekali bahwa ada saja kesempatan untuk jalan-jalan, keluar dari keseharian kuliah dan berpikir terfokus di ruang studio. Terhitung sejak semester dua ini (pertengah bulan Januari hingga hampir pertengahan bulan Maret 2009), banyak tempat yang kukunjungi. Sebut aja Tangkuban Perahu, Wana Wisata Jayagiri, Garut (sekalian dengan survei studio), Padasuka ujung (Moko), Kawah Putih, Sariater (mandi air panas aja). Selain itu, jalan-jalan dalam kota Bandung juga tentu tak dilupakan, namun mungkin memang tidak selengkap yang seharusnya.
Gile kan, 6 bulan di Bandung tapi masih ga hapal juga jalan2 Bandung. Anak plano neh. Apa kata dunia??? hehehe...
Segitu banyak yang dikunjungi, satu hal pasti yang diinginkan. FRESH AIR ... alias udara segar...
Udara segar tak hanya bagus buat paru-paru tapi juga hati, lho.. Kalo badannya ga seger, ga mungkin lho hatinya ikut terkontaminasi jadi ga seger juga. Jadi mudah marah, murung atau malah bunuh diri. Hiiiiii!!!!!!!!
Karena aku termasuk yang seneng jalan-jalan (terutama emang jalan kaki), pengennya sih ya ketemu daerah yang nyaman buat berjalan kaki. Mulai dari tempat kaki berpijak sampai pada pemandangan kanan kiri depan (belakang sih engga deh... lha kan aku jalannya maju, ga mundur) dan yang pasti ya udara yang relatif bersih dan seger..
Bandung, satu kritik buatmu, sebenarnya kota yang menyenangkan untuk dinikmati dengan berjalan kaki. Banyak situs (bukan situ ya..) yang baru dapat terlihat jelas dan berkesan saat kita jalan kaki. Namun apa daya.. sekarang jalan sudah penuh kendaraan. trotoar alias pedestrian makin sempit. tak hanya karena memang lebarnya terbatas, tapi pejalan kaki masih harus "rebutan lahan" dengan pedagang kaki lima..
Tapi walaupun demikian.... jalan-jalan must be go on, friend.. Karena jalan-jalan ini memang bisa banget buat menghilangkan suntuk. Ga percaya, kapan-kapan ikutan yuk, jalan-jalan di seputaran Gedung Sate atau BEC atau yang menjadi spot yang paling dicari, Braga dan sekitarnya. Cuma ya harus siap-siap. Pake alas kaki yang nyaman, pake pelindung dari paparan matahari (kalau jalannya siang hari), boleh juga bawa jas hujan atau payung (mana tau mau menikmati jalan-jalan di kala hujan) dan juga tentunya jangan lupa kamera... Narcis juga harus tetap dipupuk, hahahaha.....
So, begitu dulu ah ceritanya. Berikutnya mudah-mudahan sudah bisa ngasih cerita menarik dari pengalaman jalan-jalan yang sudah dan akan terus dilakukan..
Jadi kangen juga, hehehe...
Walau banyak cerita, mungkin baiknya tetap aja harus dipilah-pilah.
Kali ini tentang jalan-jalan tiap kali ada kesempatan.
Kuliah di semester dua bukannya ringan dan bahkan mungkin malah lebih berat karena sudah ada mata kuliah studio yang mengharuskan kita berpraktek ria dalam perencanaan suatu kawasan yang menjadi objek studi. Selain itu masih ada beberapa mata kuliah yang tetap diikuti dengan tingkat kesulitannya masing-masing. Studio yang terkadang menjadi momok tersendiri di kalangan mahasiswa planologi membuat "suntuk mode on" jadi lebih sering terjadi. Yang ga bisa mikir atau sekedar kesal dengan kondisi yang kurang kondusif ketika berdiskusi cukup membuat aku butuh pelarian.
Untung sekali bahwa ada saja kesempatan untuk jalan-jalan, keluar dari keseharian kuliah dan berpikir terfokus di ruang studio. Terhitung sejak semester dua ini (pertengah bulan Januari hingga hampir pertengahan bulan Maret 2009), banyak tempat yang kukunjungi. Sebut aja Tangkuban Perahu, Wana Wisata Jayagiri, Garut (sekalian dengan survei studio), Padasuka ujung (Moko), Kawah Putih, Sariater (mandi air panas aja). Selain itu, jalan-jalan dalam kota Bandung juga tentu tak dilupakan, namun mungkin memang tidak selengkap yang seharusnya.
Gile kan, 6 bulan di Bandung tapi masih ga hapal juga jalan2 Bandung. Anak plano neh. Apa kata dunia??? hehehe...
Segitu banyak yang dikunjungi, satu hal pasti yang diinginkan. FRESH AIR ... alias udara segar...
Udara segar tak hanya bagus buat paru-paru tapi juga hati, lho.. Kalo badannya ga seger, ga mungkin lho hatinya ikut terkontaminasi jadi ga seger juga. Jadi mudah marah, murung atau malah bunuh diri. Hiiiiii!!!!!!!!
Karena aku termasuk yang seneng jalan-jalan (terutama emang jalan kaki), pengennya sih ya ketemu daerah yang nyaman buat berjalan kaki. Mulai dari tempat kaki berpijak sampai pada pemandangan kanan kiri depan (belakang sih engga deh... lha kan aku jalannya maju, ga mundur) dan yang pasti ya udara yang relatif bersih dan seger..
Bandung, satu kritik buatmu, sebenarnya kota yang menyenangkan untuk dinikmati dengan berjalan kaki. Banyak situs (bukan situ ya..) yang baru dapat terlihat jelas dan berkesan saat kita jalan kaki. Namun apa daya.. sekarang jalan sudah penuh kendaraan. trotoar alias pedestrian makin sempit. tak hanya karena memang lebarnya terbatas, tapi pejalan kaki masih harus "rebutan lahan" dengan pedagang kaki lima..
Tapi walaupun demikian.... jalan-jalan must be go on, friend.. Karena jalan-jalan ini memang bisa banget buat menghilangkan suntuk. Ga percaya, kapan-kapan ikutan yuk, jalan-jalan di seputaran Gedung Sate atau BEC atau yang menjadi spot yang paling dicari, Braga dan sekitarnya. Cuma ya harus siap-siap. Pake alas kaki yang nyaman, pake pelindung dari paparan matahari (kalau jalannya siang hari), boleh juga bawa jas hujan atau payung (mana tau mau menikmati jalan-jalan di kala hujan) dan juga tentunya jangan lupa kamera... Narcis juga harus tetap dipupuk, hahahaha.....
So, begitu dulu ah ceritanya. Berikutnya mudah-mudahan sudah bisa ngasih cerita menarik dari pengalaman jalan-jalan yang sudah dan akan terus dilakukan..
Langganan:
Postingan (Atom)